October 2011

Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara,kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta medium pembicara.

Variasi bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam. Dalam hal variasi ini ada dua pandangan. Pertama, variasi itu dilihat sebagai adanya keragaman sosial penutur bahasa dan keragaman fungsi bahasa itu.

variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa.variasi bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam. Selain itu, variasi bahasa terjadi biasanya akibat perbedaan letak geografis atau daerah dimana mereka berasal atau tinggal.

A. RAGAM BAHASA BERDASARKAN MEDIA/SARANA


· Ragam bahasa Lisan

Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.

· Ragam bahasa tulis

Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.

Contoh :

Ragam bahasa tulis

1. Putri mengatakan bahwa kita harus pulang

2. Ayah sedang membaca koran

3. Saya bertempat tinggal di Bogor

Ragam bahasa lisan

1. Putri bilang kita harus pulang

2. Ayah lagi baca Koran

3. Saya tinggal di Bogor

http://mochinolove.blogspot.com/

Ragam Bahasa : Lisan & Tulisan

Posted on

Sunday, October 23, 2011


Bahasa mengalami perubahan seiring dengan perubahan masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang disebut ragam standar (Subarianto, 2000). Bahasa Indonesia memang banyak ragamnya. Hal Ini karena bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya. Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan dengan keperluannya, apapun latar belakangnya.
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, lawan bicara, dan orang yang dibicarakan, serta menurut media pembicaraan.

Macam-macam ragam bahasa :
  1. Ragam baku adalah ragam bahasa yang oleh penuturnya dipandang sebagai ragam yang baik. Ragam ini biasa dipakai dalam kalangan terdidik, karya ilmiah, suasana resmi, atau surat resmi.
  2. Ragam cakapan (ragam akrab) adalah ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara menganggap kawan bicara sebagai sesama, lebih muda, lebih rendah statusnya atau apabila topik pembicara bersifat tidak resmi.
  3. Ragam hormat adalah ragam bahasa yang dipakai apabila lawan bicara orang yang dihormati, misalnya orang tua dan atasan.
  4. Ragam kasar adalah ragam bahasa yang digunakan dalam pemakaian tidak resmi di kalangan orang yang saling mengenal.
  5. Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Ragam lisan dapat kita temui, misalnya pada saat orang berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah, dan ragam lisan yang non standar, misalnya dalam percakapan antar teman, di pasar, atau dalam kesempatan non formal lainnya.
  6. Ragam resmi adalah ragam bahasa yang dipakai dalam suasana resmi.
  7. Ragam tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual. Ragam tulis pun dapat berupa ragam tulis yang standar maupun non standar. Ragam tulis yang standar kita temui dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis non standar dalam majalah remaja, iklan, atau poster.
  8. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik, dsb.
  9. Ragam bahasa perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto, gaya bahasa Benyamin s, dan lain sebagainya.
  10. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti dialek bahasa Madura, Medan, Sunda, Bali, Jawa, dan lain sebagainya.
  11. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan.
http://eziekim.wordpress.com/2010/10/10/ragam-bahasa-indonesia/


Merujuk perkiraan blogger sekaligus venture capitalist dunia Fred Wilson, media social (medsos) mainstream seperti Facebook (FB), Twitter dan yang ternayar Google+ (G+) di masa depan bagaikan sebuah “social dashboard”. Intinya medsos juga akan menjadi tempat berkembangnya berbagai perusahaan lain dengan berbagai tujuan, dari yang berbau teknologi, hingga mengeruk laba.
Ramalan fred terasa wajar karena ia berlatar belakang ekonomi. Di dalam teori ekonomi, pasar akan terus tercipta karena adanya konsumen. Anda bias menjawab kebenaran teori ini dengan mudah dengan sebuah pertanyaan. Siapa kini, termasuk juga Anda pastinya, yang tidak menggunakan medsos dalam aktivitas sehari – hari?
Dunia medsos semakin menggila. G+ misalnya. Kendati masih uji coba pada Juli lalu, telah berhasil meraup lebih dari 25 juta pengunjung, padahal jejaring social buatan Google ini baru saja diluncurkan sebulan sebelumnya. Menurut comScore, sang pendulu FB saja membutuhkan waktu tiga tahun untuk mendapatkan pengunjung sebanyak itu, bahkan waktu yang lebih lama diraih Twitter yang membutuhkan lebih dari dua tahun.
Ketertarikan pengguna media social ini tidak terlepas dari berbagai fitur menarik yang ditawarkan G+. Rafee Needleman, editor situs teknologi CNET menyebut fitur Circle menjadi salah satu magnet penarik.
Di Google+, pengguna juga bias “nongkrong bareng” di fitur Hangout. Fitur ini merupakan video chat yang bias digunakan hingga sepuluh orang. Sementara bagi kaum “narsis”, menggugah foto menjadi sangat mudah karena cukup menarik (drag) file dari computer yang akan masuk ke album foto.
FB tidak tinggal diam. Medsos besutan Mark Zuckerberg ini merilis kesepakatan dengan Skype yang akan menambahkan fitur live video chat. Belakangan tersiar kabar FB sedang menyiapkan layanan music bernama Vibe.
Perang media social semakin akan terus berlanjut. Praktisi sosmed Enda Nasution mengatakan perkembangan medsos akan terus menjadi hal yang menarik. Inisiatif Google untuk meluncurkan G+ membuatnya menjadi ancaman bagi FB. Fakta bahwa Google menciptakan system operasi Android yang kini menjadi tengah primadona smartphone dan computer tablet, membuat perusahaan besutan duo Sergey Brian dan Larry Page dapat “berlari kencang” di dunia medsos.

Adu Strategi Media Sosial

Posted on

Sunday, October 9, 2011

Category

Cyber Trading adalah layanan yang diberikan kepada nasabah untuk melakukan transaksi secara online melalui internet(cyber). Dengan layanan tersebut, nasabah dapat melakukan transaksi dimana saja tanpa perlu pelayanan khusus dari AE/Sales. Selama dapat terhubung dengan internet dan memiliki akses ke sistem, nasabah dapat langsung melakukan order beli dan jual. Selain itu, nasabah dapat memonitor langsung transaksinya melalui sistem, apakah masih “open” atau telah “match”. Nasabah juga dapat memantau perubahan posisi kas dan portfolionya seketika (realtime). Untuk nasabah yang jauh dari kantor cabang dan harus melakukan SLJJ/SLI untuk melakukan transaksi atau meminta konfirmasi, layanan cyber trading dapat menghemat biaya sambungan SLJJ/SLI.
Dari sisi anggota bursa, layanan tersebut merupakan nilai tambah untuk menjaring nasabah baru atupun mempertahankan nasabah lama. Saat ini beberapa anggota bursa telah memberikan layanan online trading. Bahkan ada yang memberikan tarif fee yang sangat kecil(beli : 0.19 % dan jual : 0.25%). Bila tidak segera memberikan layanan yang sejenis, tentunya nasabah akan memilih perusahaan yang telah memberikan nilai tambah tersebut.
Selain itu, dengan adanya layanan tersebut dapat meningkatkan efisiensi serta meningkatkan nilai transaksi. Layanan cyber trading dapat meminimumkan interaksi dengan AE/Sales, dengan kata lain porsi pengeluaran untuk AE/Sales bisa diperkecil. Nasabah juga tidak perlu diberikan konfirmasi melalui cetakan atau fax yang tentunya memerlukan biaya tambahan. Pendirian kantor cabang pada setiap kota dapat diminimalisir, karena nasabah dapat melakukan interaksi melalui sistem yang disediakan.
Dengan kemudahan dan kecepatan bertransaksi serta mendapatkan informasi akan mendorong nasabah untuk sering melakukan transaksi. Hal ini akan meningkatkan nilai transaksi, yang secara otomatis akan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan/anggota bursa.
Cyber trading dapat berjalan dengan baik harus dilihat dari sisi nasabah, sebagai pengguna. Ada beberapa hal penting supaya cyber trading dapat berjalan dengan baik, yaitu :
Sistem/software yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Kunci sukses suatu sistem adalah harus sesuai dengan kebutuhan nasabah. Bila terlalu memaksakan dengan cara pandang dari perusahaan/anggota bursa, maka nasabah tidak akan merasa nyaman dalam menggunakan sistem tersebut. Setiap kelompok nasabah pun mungkin memerlukan sistem yang berbeda. Misalkan nasabah yang sekali-sekali melakukan transaksi akan berbeda dengan nasabah yang selalu rutin bertransaksi.
Kinerja sistem yang baik
Kinerja sistem terutama dalam kecepatan akses dan mendapatkan informasi menjadi faktor yang sangat penting dalam melakukan transaksi. Apabila nasabah terlambat melakukan order maka akan hilang kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. Begitu juga bila terlambat mendapatkan informasi yang terjadi maka nasabah tidak dapat melakukan ekseskusi dengan segera.
Sistem yang dapat dipercaya
Nasabah memerlukan sistem yang dapat dipercaya dalam memberikan informasinya. Ketika terdapat kekonsistenan informasi yang disediakan oleh sistem, maka nasabah akan takut menggunakan sistem tersebut. Ketidakbenaran informasi yang disediakan oleh sistem dapat terjadi karena kesalahan sistem itu sendiri atau mungkin karena gangguan dari luar.
Kemudahan mendapatkan bantuan
Nasabah memerlukan pelayanan yang cepat saat mendapatkan kesulitan dalam mengoperasikan sistem atau memerlukan informasi yang lain. Bila mereka kesulitan mendapatkan bantuan, maka peluang untuk melakukan transaksi menjadi hilang. Dengan seringnya hal tersebut terjadi, tentunya nasabah akhirnya tidak akan menggunakan sistem tersebut.
Supaya hal diatas dapat terlaksana, perusahaan harus menyediakan komponen-komponen pendukung yang diperlukan, yaitu :
Sistem/software yang sesuai kebutuhan
Sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan nasabah dan perusahaan/anggota bursa. Dasar kebutuhan nasabah adalah hal mutlak yang harus diperhatikan karena inti dari sistem ini adalah untuk nasabah. Sistem juga harus disesuaikan dengan bisnis rule perusahaan dan kontrol risiko sehingga tidak terjadi penyelewengan dalam melakukan transaksi. Selain itu, sistem harus dibangun dengan menerapkan STP(straight thru processing) secara efektif, efisien dan ekonomis.
Perangkat keras yang mendukung
Peranan perangkat keras sangatlah penting supaya sistem dapat bekerja sesuai harapan. Kecepatan proses transaksi sangat tergantung perangkat keras yang digunakan.
Jaringan internet yang memadai
Kecepatan akses dan respon cyber trading sangat tergantung jaringan internet yang digunakan dan jumlah pengguna. Semakin besar rasio bandwith dibanding pengguna, semakin cepat akses ke sistem.
Keamanan sistem dari gangguan
Keamanan sistem dari gangguan merupakan komponen yang sangat penting pada cyber trading. Kepercayaan dan kenyamanan pengguna dapat terganggu bila sistem sering terganggu. Pelaku gangguan bisa dari luar maupun dari dalam. Perangkat-perangkat pendukung untuk menangani sistem terhadap gangguan perlu disediakan untuk menjamin kehandalan dari sistem.
SOP yang jelas
Prosedur pengoperasian dari sistem berupa SOP merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan supaya sistem cyber trading dapat berjalan dengan baik. SOP yang jelas akan memudahkan pengoperasian sistem cyber trading.
Aspek hukum
Hukum di Indonesia mengenai pelanggaran di internet (cyber law) masih sangat lemah, sehingga perlu penanganan perangkat hukum khusus yang didefinisikan sendiri. Dengan mendefinisikan aturan dan hukum yang jelas pada cyber trading, maka bila terjadi pelanggaran yang merugikan perusahaan dapat ditanggulangi dengan segera.
Staff khusus yang siap memberikan bantuan kepada nasabah
Nasabah yang mengalami kesulitan dalam menjalankan cyber trading memerlukan bantuan yang cepat, sehingga mereka dapat melakukan eksekusi dengan segera. Untuk itu perlu staff khusus yang diperuntukan untuk penanganan nasabah.
sumber : http://ende.budimulyadi.net/?p=5

Cyber Trading

Posted on

Monday, October 3, 2011

Category