Cyber Trading adalah layanan yang diberikan kepada nasabah untuk melakukan transaksi secara online melalui internet(cyber). Dengan layanan tersebut, nasabah dapat melakukan transaksi dimana saja tanpa perlu pelayanan khusus dari AE/Sales. Selama dapat terhubung dengan internet dan memiliki akses ke sistem, nasabah dapat langsung melakukan order beli dan jual. Selain itu, nasabah dapat memonitor langsung transaksinya melalui sistem, apakah masih “open” atau telah “match”. Nasabah juga dapat memantau perubahan posisi kas dan portfolionya seketika (realtime). Untuk nasabah yang jauh dari kantor cabang dan harus melakukan SLJJ/SLI untuk melakukan transaksi atau meminta konfirmasi, layanan cyber trading dapat menghemat biaya sambungan SLJJ/SLI.
Dari sisi anggota bursa, layanan tersebut merupakan nilai tambah untuk menjaring nasabah baru atupun mempertahankan nasabah lama. Saat ini beberapa anggota bursa telah memberikan layanan online trading. Bahkan ada yang memberikan tarif fee yang sangat kecil(beli : 0.19 % dan jual : 0.25%). Bila tidak segera memberikan layanan yang sejenis, tentunya nasabah akan memilih perusahaan yang telah memberikan nilai tambah tersebut.
Selain itu, dengan adanya layanan tersebut dapat meningkatkan efisiensi serta meningkatkan nilai transaksi. Layanan cyber trading dapat meminimumkan interaksi dengan AE/Sales, dengan kata lain porsi pengeluaran untuk AE/Sales bisa diperkecil. Nasabah juga tidak perlu diberikan konfirmasi melalui cetakan atau fax yang tentunya memerlukan biaya tambahan. Pendirian kantor cabang pada setiap kota dapat diminimalisir, karena nasabah dapat melakukan interaksi melalui sistem yang disediakan.
Dengan kemudahan dan kecepatan bertransaksi serta mendapatkan informasi akan mendorong nasabah untuk sering melakukan transaksi. Hal ini akan meningkatkan nilai transaksi, yang secara otomatis akan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan/anggota bursa.
Cyber trading dapat berjalan dengan baik harus dilihat dari sisi nasabah, sebagai pengguna. Ada beberapa hal penting supaya cyber trading dapat berjalan dengan baik, yaitu :
• Sistem/software yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Kunci sukses suatu sistem adalah harus sesuai dengan kebutuhan nasabah. Bila terlalu memaksakan dengan cara pandang dari perusahaan/anggota bursa, maka nasabah tidak akan merasa nyaman dalam menggunakan sistem tersebut. Setiap kelompok nasabah pun mungkin memerlukan sistem yang berbeda. Misalkan nasabah yang sekali-sekali melakukan transaksi akan berbeda dengan nasabah yang selalu rutin bertransaksi.
• Kinerja sistem yang baik
Kinerja sistem terutama dalam kecepatan akses dan mendapatkan informasi menjadi faktor yang sangat penting dalam melakukan transaksi. Apabila nasabah terlambat melakukan order maka akan hilang kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. Begitu juga bila terlambat mendapatkan informasi yang terjadi maka nasabah tidak dapat melakukan ekseskusi dengan segera.
• Sistem yang dapat dipercaya
Nasabah memerlukan sistem yang dapat dipercaya dalam memberikan informasinya. Ketika terdapat kekonsistenan informasi yang disediakan oleh sistem, maka nasabah akan takut menggunakan sistem tersebut. Ketidakbenaran informasi yang disediakan oleh sistem dapat terjadi karena kesalahan sistem itu sendiri atau mungkin karena gangguan dari luar.
• Kemudahan mendapatkan bantuan
Nasabah memerlukan pelayanan yang cepat saat mendapatkan kesulitan dalam mengoperasikan sistem atau memerlukan informasi yang lain. Bila mereka kesulitan mendapatkan bantuan, maka peluang untuk melakukan transaksi menjadi hilang. Dengan seringnya hal tersebut terjadi, tentunya nasabah akhirnya tidak akan menggunakan sistem tersebut.
Supaya hal diatas dapat terlaksana, perusahaan harus menyediakan komponen-komponen pendukung yang diperlukan, yaitu :
• Sistem/software yang sesuai kebutuhan
Sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan nasabah dan perusahaan/anggota bursa. Dasar kebutuhan nasabah adalah hal mutlak yang harus diperhatikan karena inti dari sistem ini adalah untuk nasabah. Sistem juga harus disesuaikan dengan bisnis rule perusahaan dan kontrol risiko sehingga tidak terjadi penyelewengan dalam melakukan transaksi. Selain itu, sistem harus dibangun dengan menerapkan STP(straight thru processing) secara efektif, efisien dan ekonomis.
• Perangkat keras yang mendukung
Peranan perangkat keras sangatlah penting supaya sistem dapat bekerja sesuai harapan. Kecepatan proses transaksi sangat tergantung perangkat keras yang digunakan.
• Jaringan internet yang memadai
Kecepatan akses dan respon cyber trading sangat tergantung jaringan internet yang digunakan dan jumlah pengguna. Semakin besar rasio bandwith dibanding pengguna, semakin cepat akses ke sistem.
• Keamanan sistem dari gangguan
Keamanan sistem dari gangguan merupakan komponen yang sangat penting pada cyber trading. Kepercayaan dan kenyamanan pengguna dapat terganggu bila sistem sering terganggu. Pelaku gangguan bisa dari luar maupun dari dalam. Perangkat-perangkat pendukung untuk menangani sistem terhadap gangguan perlu disediakan untuk menjamin kehandalan dari sistem.
• SOP yang jelas
Prosedur pengoperasian dari sistem berupa SOP merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan supaya sistem cyber trading dapat berjalan dengan baik. SOP yang jelas akan memudahkan pengoperasian sistem cyber trading.
• Aspek hukum
Hukum di Indonesia mengenai pelanggaran di internet (cyber law) masih sangat lemah, sehingga perlu penanganan perangkat hukum khusus yang didefinisikan sendiri. Dengan mendefinisikan aturan dan hukum yang jelas pada cyber trading, maka bila terjadi pelanggaran yang merugikan perusahaan dapat ditanggulangi dengan segera.
• Staff khusus yang siap memberikan bantuan kepada nasabah
Nasabah yang mengalami kesulitan dalam menjalankan cyber trading memerlukan bantuan yang cepat, sehingga mereka dapat melakukan eksekusi dengan segera. Untuk itu perlu staff khusus yang diperuntukan untuk penanganan nasabah.
sumber : http://ende.budimulyadi.net/?p=5