A. Peranan Pidato
Peran pidato, ceramah, penyajian penjelasan lisan kepada suatu kelompok massa merupakan suati hal yang sangat penting, baik pada waktu sekarang maupun pada waktu yang akan datang. Dalam sejarah umat manusia dapat dicatat betapa keampuhan penyajian lisan ini, yang dapat merubah sejarah umat manusia atau sejarah bangsa.
Penyajian lisan dapat berguna bagi masyarakat bila kemahiran itu dipergunakan untuk memajukan masyarakat dan mengembangkan tingkat kebudayaan yang lebih tinggi. Tetapi sebaliknya kehlian bicara itu dapat pula menenggelamkan umat manusia dan kebudayaan yang telah diperoleh beratus-ratus tahun lamanya.
B. Metode Penyajian Oral
Persiapan-persiapan yang diadakan untuk menyusun sebuah komposisi untuk disampaikan secara lisan pada umumnya sama seperti persiapan yang disampaikan tertulis. Namun yang membedakan dalam penyajian lisan perlunya gerak-gerik sika dan hubungan langsung dengan pendengar, dan pendengar tidak bisa memilih mana yang akan didahulukan atau diabaikan, sebaliknya pendengar harus mendengarkan seluruh uraian itu.
Empat Metode Penyajian Lisan
1. Metode Improftu: Metode penyajian berdasarkan kebutuhan sesaaat. Pembicara berbicara berdasarkan pengetahuannya tanpa ada persiapan sama sekali. Metode ini berguna saat keadaan darurat.
2. Metode Mengahafal: Metode yang ditulis secara lengkap dan dihafal kata demi kata. Cara ini akan menyulitkan pembicara untuk menyesuaikan dirinya dengan situasi dan reaksi pendengar saat menyajikan gagasannya.
3. Metode Naskah: Metode ini jarang dipakai kecuali dalam pidato-pidato resmi. Metode ini masih agak kaku sebab apabila pembicara tidak bisa memberi tekanan atau tidak bisa membuat suatu hubungan karena terpaku oleh naskah maka akan menimbulkan suatu tirai antara dia dengan pendengar.
4. Metode Ekstemporan (tanpa persiapan naskah) : Metode yang direncanakan dengan membuat catatan-catatan penting yang akan menjadi urutan bagi uraian itu.
Persiapan Penyajian Lisan
Persiapan-persiapan penyajian lisan dapat dilihat melalui tujuh langkah berikut yang dibagi menjadi tiga bagian:
A. Meneliti Masalah :
1. Menentukan Maksud dan Topik.
2. Menganalisa Pendengar dan Situasi.
3. Memilih dan Menyempitkan Topik.
B. Menyusun Uraian :
4. Mengumpulkan Bahan.
5. Membuat Kerangka Uraian.
6. Menguraikan Secara Mendetail.
C. Mengadakan Latihan :
7. Melatih Dengan Suara Nyaring.
Menentukan Maksud dan Topik
Setiap tulisan selalu menentukan topik tertentu yang ingin di sampaikan kepada para hadirin dan mengharapkan suatu reaksi tertentu dari para pembaca atau pendengar . Sebab itu dalam menentukan maksud sebuah uraian lisan, pembicara harus selalu memikirkan tanggapan apa yang diinginkan dari para pendengar , karena topik pembicaraan dan tujuannya merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain .
http://titasinsi.ngeblogs.com/2011/11/11/ragam-pidato/