Setelah dijelaskan di postingan sebelumnya tentang penalaran. Disini akan membahas tentang penalaran induktif. Pada penalaran induktif, konklusi lebih luar dari premis.
Contoh penalaran induktif :
Logam 1 memuai kalau dipanaskan (premis mayor)
Logam 2 memuai kalau dipanaskan (premis minor)
Jadi : Semua logam memuai kalau dipanaskan (konklusi)
Penalaran Induktif dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Generalisasi adalah bentuk dari metode berfikir induktif atau suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual ( khusus ) menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki
a. Generalisasi tanpa loncatan induktif adalah seluruh fakta yang ada di dalam fenomena yang dijadikan sebuah kesimpulan berdasarkan penyelidikan yang terjadi.
Contoh :
Setiap 1 bulan pada tahun masehi tidak ada yang jumlah harinya lebih dari 31 hari.
b. Generalisasi dengan loncatan induktif adalah generalisasi yang kesimpulannya diambil dari sebagian fakta dari suatu fenomena yang berlaku pada fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Contoh :
Kita menyelidiki sebagian masyarakat Indonesia yang ramah, lalu kita membuat sebuah kesimpulan bahwa semua rakyat Indonesia adalah masyarakat yang ramah.
2. Analogi adalah suatu bentuk metode penalaran induktif untuk menarik kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran suatu gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat penting yang bersamaan. Tujuan dari analogi adalah :
- Meramalkan persamaan
- Mengadakan klasifikasi
- Menyingkap kekeliruan

Penalaran Induktif

Posted on

Monday, March 19, 2012

Category

Leave a Reply