CRM adalah sebuah alat, dan seperti alat apapun, jika tidak digunakan dengan benar, maka alat tersebut tidak dapat mencapai tujuan mereka yang menggunakannya. Sejumlah penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa CRM dapat sangat meningkatkan retensi pelanggan perusahaan, dan juga dapat membantu mereka meningkatkan keuntungan mereka.
Namun, sejumlah perusahaan gagal ketika mencoba untuk menerapkan sistem CRM. Memahami mengapa perusahaan gagal akan memungkinkan Anda untuk menghindari kesalahan mahal yang sama. Hal ini penting bagi perusahaan untuk menyadari bahwa Customer Relationship Management bukanlah obat untuk semua masalah yang akan mereka hadapi. Ini adalah alat, dan harus digunakan dengan benar jika sebuah perusahaan ingin mempertahankan hubungan yang kuat dengan pelanggan mereka.
Kesalahan pertama yang dibuat oleh banyak perusahaan adalah mereka terlalu banyak memikirkan pada teknologi atau vendor. Mereka berada di bawah kesalahpahaman bahwa hanya membeli teknologi terbaru akan memungkinkan mereka untuk menjadi sukses. Perusahaan yang memegang keyakinan ini kemungkinan besar akan kecewa dengan hasil proyeknya. Sebaliknya, beberapa perusahaan terlalu berfokus pada strategi yang akan mereka gunakan dengan teknologi. Keduanya ini dapat mengakibatkan kegagalan. Alasan untuk ini adalah karena perusahaan-perusahaan yang terlalu berfokus pada strategi sering mengabaikan kualitas produk dan vendor, dan perusahaan yang terlalu berfokus pada produk sering lupa untuk merumuskan strategi yang efektif. Perlu ada keseimbangan antara keduanya.
Kesalahan kedua terbesar yang dibuat perusahaan dalam menerapkan sistem CRM, adalah mereka gagal untuk fokus pada pelanggan mereka. Ini adalah kesalahan yang seharusnya tidak terjadi. CRM adalah singkatan dari "Manajemen Hubungan Pelanggan," dan sekali perusahaan telah gagal untuk membuat pelanggan mereka menjadi fokus utama perusahaan, maka akan mustahil proyek CRM akan berhasil. Mengapa ini bisa terjadi? Karena perusahaan telah menempatkan prioritas mereka di tempat yang salah. Pelanggan harus selalu dipertimbangkan ketika sistem CRM diimplementasikan. Jika tidak, proyek ini akan menjadi kegagalan, bahkan sebelum dimulai. Hal ini penting untuk memastikan sistem yang dibuat sebenarnya sederhana. Sebuah sistem yang terlalu rumit akan mengasingkan pelanggan, dan jika ini terjadi, maka akan sulit bagi perusahaan untuk berhasil.
ROI (Return of Investment) terbaik dengan CRM adalah ketika level retensi pelanggan ditingkatkan. Ketika sebuah perusahaan dapat mempertahankan pelanggan yang mereka miliki, mereka akan sukses. Banyak perusahaan gagal untuk berhasil karena pelanggan mereka tidak memahami perusahaan, dan perusahaan tidak memahami pelanggan. Skenario ini harus dihindari di semua biaya. Berfokus terlalu banyak pada teknologi adalah kesalahan serius. Ingat, bukan fitur tambahan atau aksesoris yang tidak penting tapi sangat menarik yang akan membuat perusahaan sukses. Ini adalah sebuah hubungan yang mereka bangun dengan pelanggan mereka yang akan memainkan peran yang paling penting. Teknologi ini hanya boleh digunakan untuk mendukung, bukan menggantikan konsep pusat.
Kesalahan umum yang dibuat oleh perusahaan adalah mereka terlalu tergesa – gesa dalam implementasi CRM. Kurangnya kesabaran telah menyebabkan perusahaan kehilangan jutaan dolar, dan bahkan telah menyebabkan beberapa perusahaan untuk pergi keluar dari bisnis sama sekali. Pertama, ini adalah penting bagi para eksekutif perusahaan untuk memastikan departemen TI menerima dan memahami pentingnya menggunakan sistem CRM. Perusahaan juga harus memiliki tujuan yang didefinisikan dengan baik yang menentukan mengapa CRM dapat membantu mereka menjadi sukses. Jika hal-hal ini sekarang dilakukan, perusahaan tidak mungkin untuk menerapkan sistem dengan berhasil. Beberapa perusahaan menemukan bahwa menerapkan sistem CRM akan meminta mereka untuk menciptakan departemen baru, dan ini dapat memakan biaya yang mahal dan membosankan.
Ketika sistem CRM diimplementasikan, organisasi perusahaan harus memastikan hal itu dilakukan di seluruh perusahaan.
Jika perusahaan tidak sabar dalam menangani pelaksanaannya, beberapa masalah kompatibilitas bisa terjadi. Para karyawan mungkin menjadi bingung, dan ini pada akhirnya akan mengarah pada pelanggan menjadi bingung. Setelah pelanggan menjadi bingung, perusahaan dapat kehilangan loyalitas mereka, dan ini akan memiliki efek merusak perusahaan mereka. Data harus dianalisis pada berbagai sistem, dan pekerja akan membutuhkan waktu untuk membangun jaringan. Jika perusahaan sedang membangun call center, perawatan lebih harus diambil dalam memastikan mereka diatur dengan benar.


sumber : http://www.exforsys.com/tutorials/crm/how-to-choose-a-crm-tool.html

Bagaimana Memilih Tools CRM yang Baik?

Posted on

Friday, November 2, 2012

Leave a Reply